BELU NTT - Selama enam bulan berada di daerah penugasan, Satgas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Sektor Timur dibawah pimpinan Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro terus berupaya melaksanakan pembinaan teritorial (Binter) kepada masyarakat di wilayah perbatasan khususnya Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur.
Menurut Dansatgas seusai dialog live lintas batas Atambua dengan RRI Atambua di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat, Senin (30/8/2021), pembinaan teritorial tersebut dilakukan untuk menjalin hubungan silaturahmi dan komunikasi yang harmonis dengan masyarakat di masing-masing pos sehingga eksistensi personel pos dapat dirasakan oleh masyarakat.
Baca juga:
Kodim Sleman Gelar P4GN
|
Pembinaan teritorial ini, kata Bayu Sigit, bisa dilakukan dengan Komsos, karya bakti dan pembinaan ketahanan wilayah yang dituangkan dalam bentuk anjangsana, pembinaan ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, karya bakti atau otong royong dan lainnya.
"Alhamdulillah masyarakat berkenan dengan Binter yang dilakukan oleh pos jajaran, " ungkapnya.
Bahkan masing-masing personel pos memiliki keluarga asuh atau orang tua asuh dari masyarakat itu sendiri.
"Dari pendekatan ini, masyarakat mempercayakan Satgas Yonif 742/SWY untuk menyerahkan senjata yang mereka simpan rapat selama ini, " terangnya.
Sampai saat ini, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY sudah menerima 33 unit senjata api jenis Springfield, rakitan dan pistol termasuk ratusan munisi dan satu mortir 60 comando.
Terkait dengan penyerahan senjata, munisi dan mortir tersebut, orang nomor satu di Yonif 742/SWY itu memberikan apresiasi atas kepercayaan dan kesadaran masyarakat yang secara suka rela menyerahkan senjata, munisi dan bahan peledak kepada personel pos jajarannya yang tersebar di sepanjang 149 km wilayah perbatasan.
"Ini wujud kepercayaan masyarakat kepada Satgas yang harus kami jaga dan ditingkatkan kedepan, " ujarnya.
Selain itu, Letkol Bayu Sigit juga meningkatkan personel untuk terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan mengedepankan Binter karena disenyalir masih ada senjata yang disimpan oleh masyarakat.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang masih memiliki atau menyimpan senjata api maupun munisi dan bahan peledak agar menyerahkan kepada aparat atau personel pos Satgas terdekat sehingga keluarga ataupun rumah lebih aman dari barang sejenis.(herman djide)